–INILAH SURAT UMAR BIN KHOTOB YG
MEMBUAT SEORAN PEMABUK BERTOBAT–
Menjadi orang kedua setelah Abu Bakar ash-
Shiddiq, Umar bin Khaththab memiliki
kedudukan yang khusus dalam diri Rasulullah
Saw. Meski terkenal dengan kekerasan
sikapnya, amat banyak perkataan atau usulnya
yang justru bersesuaian dengan firman Allah
Ta’alaa.
Umar masuk Islam lantaran doa Rasulullah
Saw.
Seperti ketika ia memusuhi Islam di garis
terdepan, setelah memeluk agama Allah Swt
ini beliau menjadi sosok yang terdepan pula
dalam menegakkan dan membelanya. Bahkan,
ketika sahabat yang lain bersembunyi dalam
peristiwa hijrah menuju Madinah, Umar justru
menghunuskan pedang dan menantang siapa
saja yang hendak menghalanginya.
Sepeninggal Rasulullah Saw, kemudian beliau
menggantikan Abu Bakar ash-Shiddiq sebagai
Amirul Mukminin, pesona kepribadian Umar
makin bercahaya dan hingga kini belum
ditemukan pesaingnya.
Terkisahlah ketika itu seorang prajurit dari
Syam yang gagah dalam perang. Namun,
prajurit ini memiliki kebiasaan buruk, hingga
sampailah kabarnya kepada Umar bin
Khaththab.
Beliau bertanya, “Apa yang dikerjakan si Fulan
ini?” Mereka menjawab, ”Ia kerap minum-
minuman keras, wahai Amirul Mukminin.”
Betapa terkejutnya Amirul Mukminin
mendengar laporan tersebut. Karenanya,
beliau memanggil sekretarisnya. Umar pun
memerintahkannya untuk menulis sepucuk
surat yang ditujukan untuk salah satu
prajuritnya yang pemabuk itu.
Surat itu berbunyi:
Dari Umar bin Khaththab kepada Fulan bin
Fulan.
Salam atas kamu.
Aku memuji-Mu, ya Allah, Yang tidak ada
Tuhan selain Dia, Pengampun dosa, Penerima
tobat, sangat keras siksa-Nya. Tidak ada
Tuhan selain Dia. Kepada-Nyalah tempat
kembali.
Selain menulis surat, Umar juga berpesan
kepada sahabat-sahabat si Fulan, “Berdoalah
untuk saudara kalian, agar hatinya dibuka
sehingga ia bertobat.”
Maka sampailah surat tersebut kepada si
prajurit. Seraya takjub, ia membaca surat itu
berulang kali. Dalam perenungannya bersebab
surat itu, ia pun berkata kepada dirinya
sendiri, “Pengampun dosa, Penerima tobat,
sangat keras siska-Nya. Sungguh, Dia (Allah
swt) telah memperingatkanku akan siksa dan
Dia menjanjikan akan mengampuniku.”
Ia terus membacanya hingga menangis.
Qadarullah, ia pun meninggalkan perbuatan.
Ia bertobat.
Saat berita tobatnya sampai kepada Umar,
beliau berkata, ”Jika kalian melihat saudaramu
dalam kejelekkan, maka luruskanlah dan
doakanlah untuknya. Janganlah kalian menjadi
pembantu setan.”
Yang dimaksud dengan “pembantu setan”
adalah mencaci maki, menghina, mencemooh
dan perbuatan buruk yang dialamatkan kepada
orang-orang yang tengah bergelimang dalam
maksiat dan dosa.
Karena mereka butuh dakwah, bukan
penghakiman.
Copy-paste from WhatssApp Group